Mengenai Saya

Kebumen, Jawa Tengah

Minggu, 26 April 2020

Cerita Inspiratif

Oleh : Riska Febriana IX C



AKHIRNYA SAMPAI JUGA

                 Dag..dig..dug.., jantungnya berdetak kencang menanti sebuah pengumuman, akankah ia berhasil menggapai cita-citanya ataukah langkahnya akan terhenti sampai disitu. Keluarganya juga ikut menanti pengumuman yang sama. Dan inilah kisah perjalanan hidupnya yang tak terduga. Kisah ini berasal dari seorang anak laki-laki bernama Andika Kurniawan. Dia berasal dari keluarga seorang petani yang tinggal di Desa Entak, Kecamatan Ambal.
                 Dahulu, ia hanyalah seorang anak biasa yang kesehariannya membantu orang tuanya di rumah. Pada saat itu, ia bersekolah di SMP PGRI yang berada di Desa Bocor. Setelah lulus SMP dia mencoba mendaftar di SMK N 1 Ambal. Awalnya diragukan karena, saat itu posisi nilainya sudah berada dibawah. Jadi dia juga mendaftar di Ma'arif Kebumen. Setelah beberapa hari menunggu panggilan dari sekolah akhirnya ia diterima di SMK N 1 Ambal, namun saat itu juga ia diterima di Ma'arif Kebumen. Tetapi, ia tetap memilih di SMK N 1 Ambal karena jaraknya yang relatif lebih dekat dari rumahnya. Di SMK dia mengambil Jurusan TO. Hari demi hari telah ia jalani. Hingga pada saat itu, masalah yang tak terduga terjadi. Pada saat itu dia telah duduk di bangku kelas 11 SMK, dan pada usia tersebut pasti setiap anak telah mengenal cinta. Waktu itu Dika telah menjalin kisah cintanya dan hal itu tidak diketahui oleh orang tuanya. Hingga pada saat itu hubungannya diketahui oleh orang tuanya, dia pun dihakimi oleh orang tuanya dan diberikan dua pilihan yaitu fokus melanjutkan sekolahnya dan mengakhiri kisah cintanya atau menikah dengan kekasihnya. Tanpa berpikir panjang Andika langsung memilih untuk fokus dengan sekolahnya. Sampai akhirnya dia lulus dari SMK N 1 Ambal.



                Setelah lulus SMK dia mencoba mendaftar di PT tetapi tidak diterima karena tidak lulus pada saat tes. Dan sampai akhirnya ayahnya menyarankan untuk mendaftar menjadi TNI di Kalimantan Barat tempat tinggal neneknya. Andika pun setuju dengan saran dari ayahnya. Setia  hari ia berolahraga dengan teratur sampai beberapa bulan kemudian ia berangkat ke Pontianak.  Di Pontianak dia mendaftar sebagai TNI Angkatan Darat. Dia sudah mengikuti tes sampai di Singkawang, akan tetapi dia harus gagal karena salah satu tesnya tidak lulus. Tetapi, dia pantang menyerah untuk mencoba lagi. Pada pendaftaran kedua ia telah mengikuti semua tesnya dan menunggu penguman. Dan hasil dari jerih payahnya terbayarkan. Akhrinya dia diterima menjadi TNI Angkatan Darat dan sekarang bekerja di Palembang, Sumatra Barat.